Waktu telah membawaku ke dalam dunia lain yang
membuatku kian berubah.
Banyak rasa yang menghinggapi perjalanan tanpa
tujuan ini. Warna-warna yang hanya menjajikan kepalsuan semata. Semua berdusta
menampakkan wajah semanis mungkin. Membuatku lengah dan akhirnya terbuai.
Terlambat kusadari bahwa ada cahaya yang mulai bersinar. Dulunya hanya setitik
cahaya redup yang bahkan tak mampu kulihat. Walau sedekat apa pun. Seiring
dengan bergulirnya waktu, cahaya itu semakin mendekat dan akhirnya menjadi
satu-satunya cahaya yang menyinari perjalanan ini. Semua terjadi tanpa pernah
terencana dan sedetik pun tak pernah terbayang akan seperti ini. Membuka memori
yang tlah tersimpan rapi dahulu, ku melihat cahaya tersebut menari-nari di
sekelilingku. Namun tak pernah kusadadari kehadirannya. Aku tak tahu sejak kapan
cahaya itu mampu membuatku terkesima akan keelokannya. Seakan semua sudah ada
yang mengatur. Ini bagaikan sandiwara dengan skenario yang membuatku bingung.
Mengapa harus terjadi seperti ini. Bagaimana aku akan bersikap. Tak mampu
rasanya melihat cahaya itu terus bersinar begitu benderang bak memanggilku
untuk bercengkrama dengannya. Ah itu hanya perasaanku saja. Ia tidak seperti
itu. Berbeda dengan kenampakan luarnya. Sesuatu yang sulit diterka. Ia lebih
sulit diterka daripada teka teki silang yang sering kuisi. Senyumnya, pandangannya,
tingkah lakunya.... mampu menghentikan waktu. Ah lebay sekali!
Semoga saja sandiwara ini mempunyai ujung
seperti yg kuharapkan. Tidak seperti sandiwara sebelumnya yang berakhir begitu
saja tanpa ada kejelasan! Apakah engkau dapat mengerti? Ada ruang yang
membutuhkan setitik cahayamu untuk
menghangatkan setiap sudutnya. Mengapa tidak dari dulu kau menyadarkanku? Apa mungkin aku yang tak pernah menyadari
kehadiranmu?
Sudahlah, tidak penting mengingat yang dulu....
sekarang lah yang menjadi inti ceritanya.
No comments:
Post a Comment